Libur panjang biasanya aku habiskan dengan pulang kampung ke medan.Tapi kali ini aku jalan - jalan sama teman2 yang juga senang dengan wisata pulau. Dari dulu saya memang senang bangat dengan wisata alam. Saya tidak tahu apa karena saya berasal dari desa yang suasana alamnya masih sangat segar. Atau emang aku yang suka dengan wisata menantang..? Kesenangan akan wisata alam ini sudah saya lakukan sejak SMP.
Dulu waktu saya masih kelas 2 SMP saya pernah ikut kakak2kelas jalan-jalan ke Bakara (Danau Toba) yang ikut itu wanita semua dan yang paling hebat nya kami dulu jalan kaki. Saya masih ingat kami semua dulu pergi dari rumah saya dan mama aku nyiapin bekal buat kami semua. Thx,, ya mom..! Itu semua gratis lohh.
Perjalanan kami mulai pukul 07.00 wib pagi dari rumah. Setelah berjalan kira - kira 2 jam kami sampai di pinggir bukit. Dan kami lihat ke bawah pemandangan yang sangat indah.. Sungai yang mengalir ke Danau toba kelihatan seperti Ular yang sangat panjang dengan suara airnya yang sangat kencan.. hmm. Kami sudah tidak sabar ingin segera sampai di Danau Toba. Karena pemandangan yang sangat bagus. Saya masih ingat pemandangan itu "seperti lukisan 2 yang di kalender itu lohh mak" kata ku waktu itu sama mamanya aku.Yup.. tapi itu benar, beda kalau kita melihatnya setelah di bawah. Jauh lebih indah kalau dari atas..( ahh sayang bangat ya.. fotonya2nya uda ga taw di mana)
Kami mulai menuruni bukit itu. Aku pikir semudah yang kelihatan dari atas.. tapi... tidakk!! jalan licin , penuh semak dan berbatu - batu yang besar. Wuiihhh... benar - benar , gak nyangka.. /Aku masih ingat ada teman yang nangis bahkan ada yang pingsan juga..Tapi setelah 3 jam akhirnya kami berhasil menuruni bukit.Berhasil menuruni bukit bukan berarti kita sudah sampai di Danau Toba.. Belum..!!! kami harus lanjut berjalan melewati sawah -sawah dan menyebrangi sungai yang kami lihat dari atas tadi. Dan ternyata sungainya lebar dan kami harus menyebrangi pakai jembatan gantung...'Makkk' seramm banget. Aku masih ingat ada teman yang merangkak karena takutnya hihihi.
Akhirnya , pukul 1 siang kami sampai di pinggir danau Toba. Kami cari tempat yang teduh , dan makan siang di sana. Setelah itu kami mandi - mandi di danau Toba.
Itu pengalaman adventure pertama aku tanpa orangtua.. Seru..dan menegangkan hehehe.
Waktu SMA juga pernah sama teman - teman satu komplek jalan2 ke Sembahe. Perjalanan nya seh biasa aja tapi perjuangan kita kesana yang seru heheh. Anak - anak satu komplek (Gang Turi II) termasuk saya yang kos di rumah salah satu keluarga sejak kelas 1 SMA adalah anak2 yang sangat di perhatikan sekali sama orang tua. Jadi pasti sangat sulit sekali untk mendapat izin pergi jalan - jalan .
Jadi kita putuskan untuk pergi ke Sembahe tanpa permisi atau memberitahukan orangtua. Dengan semangat '45 kita pergi sendiri2 dan berkumpul di suatu tempat.
Tapi memang dasar sial ya di perjalanan mobil kami menabrak tiang pembatas jalan yang mengakibatkan salah satu teman kami yang naik di atas mobil jatuh dan parahnya lagi tangannya patah.
Wuiiihhh.. kita semua bingung dan tidak tau harus berbuat apa, sampai akhirnya si supir berkata kalau dia akan bertanggung jawab dan akan membawa dia berobat ke patah tulang.Akhirnya salah satu teman kami menelpon orangtuanya dengan ketentuan tidak boleh memberitahukan tentang rencana jalan jalan kami.
Rencana jalan2 kami gagal sudah.Dan kami tetap merahasiakan kepada orangtua kami kalau kami semua terlibat. hihi. Di rumah, oppung saya bercerita tentang teman kami yang jatuh dan patah tulang ini ( Daniel) karena oppung juga ikut menjenguk.
Oppung: "Ta.. tau gak, si Daniel patah tangan nya , katanya jatuh dari mobil mau jalan - jalan ke brastagi."
Aku : " iya.. pung ?.." ( Dengan ekspresi terkejut )
Oppung : Emanglah panjang kali kakinya si Daniel itu..., dia juga maw pergi ga permisi dulu sama mamak nya. Jangan kayak gitu kalian ya...'
Waktu oppung berkata seperti itu kaki aku sama Icha dan K'paulina ( yang juga ikut) sudah tendang2an di bawah meja makan dan kita juga liat2an.
Dan cerita kalau jatuh nya Daniel itu ada hubungan nya dengan hampir semua anak2 gang turi II tidak ada yang tau.selain kami.. hmmm.....
Waktu kuliah juga pernah..saya bareng - bareng anak kos ( Acosta ) pergi naik gunung ke Sinabung.
Perjalanan kali ini di dominasi para cewek2 perkasa hehe...kita seh berangkatnya semangat 45. Kita mulai naik gunungnya jam 1 salam.. kata para abang2 yang nemanin naik biar bisa melihat sun rise.Perjalanan nya tidak seperti yang kami duga.. ternyata kami melewati hutan2 yang gelap ,lembab dan licin. Kadang ada horornya juga..tiba2 kita cium bau melati..wuihh... trus pemandu nya bilang 'ga pa pa ko'.
Medan yang paling parah itu adalah batu cadas..di mana tingkat kemiringannya itu 70 derajat sejauh 100 meter.. itu sudah hampir sampai di puncak..beberapa teman sudah mulai lemas.. n minta pulang gak.. usah nyampai puncak. Tapi dasar abang2nya gak kehabisan akal mereka bilang" ayo..ayo cepat dia atas adda tukang bakso dan jual bandrek" ntah kenap bayangin itu aja bisa bikin semangat lagi.. walau sebenernya itu boong. Akhinya kita sampai juga di puncak pukul 06.00.. itu mahh uda gak sun rise.
"hhmmhhh...lega rasanya setelah nyampai di puncak sinabung" Pemandangan yang sangat menakjubkan dari atas. Ada danau lau Kawar yang berkilau karena sinar matahari. Rumah2 penduduk yang seperti kotak2 korek api . Keliatan seperti maze yang sangat besar. dan ternyata di puncak Sianabung itu bukan lah pohon2 seperti yang kita bayangkan kalo melihat dari bawah, tapi lapangan yang sangat luas dengan batu2 cadas licin , besar dan ditumbuhi rumput2,.. jadi seperti lapangan bola yang sangat luas. Dan di situ juga ada kawah yang sangat besar dan dalam .. dan itu masih aktif. Terbuti dari asap - asap belerang yang masih mengepul.
Itu pengalaman adventure pertama aku tanpa orangtua.. Seru..dan menegangkan hehehe.
Waktu SMA juga pernah sama teman - teman satu komplek jalan2 ke Sembahe. Perjalanan nya seh biasa aja tapi perjuangan kita kesana yang seru heheh. Anak - anak satu komplek (Gang Turi II) termasuk saya yang kos di rumah salah satu keluarga sejak kelas 1 SMA adalah anak2 yang sangat di perhatikan sekali sama orang tua. Jadi pasti sangat sulit sekali untk mendapat izin pergi jalan - jalan .
Jadi kita putuskan untuk pergi ke Sembahe tanpa permisi atau memberitahukan orangtua. Dengan semangat '45 kita pergi sendiri2 dan berkumpul di suatu tempat.
Tapi memang dasar sial ya di perjalanan mobil kami menabrak tiang pembatas jalan yang mengakibatkan salah satu teman kami yang naik di atas mobil jatuh dan parahnya lagi tangannya patah.
Wuiiihhh.. kita semua bingung dan tidak tau harus berbuat apa, sampai akhirnya si supir berkata kalau dia akan bertanggung jawab dan akan membawa dia berobat ke patah tulang.Akhirnya salah satu teman kami menelpon orangtuanya dengan ketentuan tidak boleh memberitahukan tentang rencana jalan jalan kami.
Rencana jalan2 kami gagal sudah.Dan kami tetap merahasiakan kepada orangtua kami kalau kami semua terlibat. hihi. Di rumah, oppung saya bercerita tentang teman kami yang jatuh dan patah tulang ini ( Daniel) karena oppung juga ikut menjenguk.
Oppung: "Ta.. tau gak, si Daniel patah tangan nya , katanya jatuh dari mobil mau jalan - jalan ke brastagi."
Aku : " iya.. pung ?.." ( Dengan ekspresi terkejut )
Oppung : Emanglah panjang kali kakinya si Daniel itu..., dia juga maw pergi ga permisi dulu sama mamak nya. Jangan kayak gitu kalian ya...'
Waktu oppung berkata seperti itu kaki aku sama Icha dan K'paulina ( yang juga ikut) sudah tendang2an di bawah meja makan dan kita juga liat2an.
Dan cerita kalau jatuh nya Daniel itu ada hubungan nya dengan hampir semua anak2 gang turi II tidak ada yang tau.selain kami.. hmmm.....
Waktu kuliah juga pernah..saya bareng - bareng anak kos ( Acosta ) pergi naik gunung ke Sinabung.
Perjalanan kali ini di dominasi para cewek2 perkasa hehe...kita seh berangkatnya semangat 45. Kita mulai naik gunungnya jam 1 salam.. kata para abang2 yang nemanin naik biar bisa melihat sun rise.Perjalanan nya tidak seperti yang kami duga.. ternyata kami melewati hutan2 yang gelap ,lembab dan licin. Kadang ada horornya juga..tiba2 kita cium bau melati..wuihh... trus pemandu nya bilang 'ga pa pa ko'.
Medan yang paling parah itu adalah batu cadas..di mana tingkat kemiringannya itu 70 derajat sejauh 100 meter.. itu sudah hampir sampai di puncak..beberapa teman sudah mulai lemas.. n minta pulang gak.. usah nyampai puncak. Tapi dasar abang2nya gak kehabisan akal mereka bilang" ayo..ayo cepat dia atas adda tukang bakso dan jual bandrek" ntah kenap bayangin itu aja bisa bikin semangat lagi.. walau sebenernya itu boong. Akhinya kita sampai juga di puncak pukul 06.00.. itu mahh uda gak sun rise.
"hhmmhhh...lega rasanya setelah nyampai di puncak sinabung" Pemandangan yang sangat menakjubkan dari atas. Ada danau lau Kawar yang berkilau karena sinar matahari. Rumah2 penduduk yang seperti kotak2 korek api . Keliatan seperti maze yang sangat besar. dan ternyata di puncak Sianabung itu bukan lah pohon2 seperti yang kita bayangkan kalo melihat dari bawah, tapi lapangan yang sangat luas dengan batu2 cadas licin , besar dan ditumbuhi rumput2,.. jadi seperti lapangan bola yang sangat luas. Dan di situ juga ada kawah yang sangat besar dan dalam .. dan itu masih aktif. Terbuti dari asap - asap belerang yang masih mengepul.
No comments:
Post a Comment